PALU, BBCOM - Pasca gempa, tsunami dan likuifaksi yang melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada 28 September lalu. Area-area yang kena dampak ini pun berbenah untuk bangkit. Kebangkitan Palu kebahagiaan bagi para relawan dan keluarga yang terkena musibah tersebut. Berikut liputan langsung dari Pemimpin Umum BeritaBanjarmasin.com, Ariyanto di Sulteng.
Palu, menurut wikipedia berasal dari kata Topalu'e yang artinya Tanah yang terangkat karena daerah ini awalnya lautan, karena terjadi gempa dan pergeseran lempeng (palu koro) sehingga daerah yang tadinya lautan tersebut terangkat dan membentuk daratan lembah yang sekarang menjadi Kota Palu.
Kota Palu yang dipimpin oleh Wakil Wali Kota Sigit Purnomo atau Pasha yang merupakan mantan vokalis band Ungu ini juga diberi gelar mutiara khatulistiwa.
Dalam rangka membantu masyarakat Palu dan sekitarnya, Aksi Cepat Tanggap (ACT) memberikan bantuan logistik da menggelar sunatan masal di dusun lima Sigarongga, Kecamatan Sinduwe Tobata, Donggala. "Ada enam orang hari ini yang kita sunat," tutur Misnu koordinator lapangan ACT posko Sinduwe Tobata, Kamis (1/11/2018).
Di dusun tersebut, menurutnya distribusi sudah dilakukan pada tahap ketiga dengan menyalurkan beras dan alat-alat kebutuhan rumah tangga, dan pakaian layak pakai. "Selanjutnya, pada tahap kedua ditempat lain di desa Alindau, area persawahan," imbuhnya.
Senada dengan Misnu, Daud Marahanu, 62 tahun warga dusun setempat menyatakan gembira akan kedatangan ACT. "Alhamdulillah, semoga dimudahkan selalu untuk kawan-kawan," ucap ayah empat anak tersebut.
Total 38 kepala keluarga yang berdiam di dusun, akunya, ACT mampu mengurangi derita warga di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. "Saya sangsi dengan para calon legislatif yang hanya memampangkan foto di spanduk namun tak pernah meninjau penderitaan kami," celetuknya (ayo/sip)
Posting Komentar